Kamis, 31 Desember 2015

Sabtu-Minggu yang Menginspirasi *Catatan Jamrel 2015

Apa sih yang biasanya kita lakukan di hari Sabtu dan Minggu ? Jalan-jalan, shopping, memanjakan diri, bebenah rumah, berkumpul bersama keluarga atau ada pula yang sekedar nongkrong ngopi-ngopi bersama teman dan sahabat. Itu yang biasanya menjadi pilihan kegiatan apa yang akan kita lakukan di saat weekend tiba. 
Saya memutuskan untuk mengisi waktu di hari Sabtu dan Minggu pekan ini dengan hal yang sedikit berbeda (28-29 November). Saya diutus teman-teman komunitas Jurnal Khatulistiwa untuk mengikuti kegiatan Jambore Relawan dengan tema "Merekam Jejak Relawan". Sesuatu yang terbersit dalam pikiran saya saat itu adalah "acara apa itu ?", rasa penasaranpun mendera karena saya belum pernah menjadi relawan sebelumnya. Dengan antusias saya datang ke tempat dimana kegiatan tersebut diadakan yaitu di Sekolah Raya Hos Tjokroaminoto, Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat. 
Setibanya disana sudah ramai sekali, peserta Jambore ternyata tidak hanya berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau yang sering kita sebut Jabodetabek, melainkan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bandung, Indramayu, Cirebon, Jogjakarta, Papua, Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan lain-lain. 
Wow !! Bertambah senang rasanya bisa bertemu dan berkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah. 
Pagi itu para peserta Jambore disambut oleh pihak Sekolah Raya dengan prosesi Palang Pintu sebagai kearifan lokal yang diperkenalkan. Tradisi Palang Pintu merupakan salah satu tradisi yang menjadi identitas masyarakat Betawi. Biasanya tradisi ini menjadi bagian dari proses upacara pernikahan. Kaidah yang terkandung dalam upacara Palang Pintu adalah Pengantin Laki-Laki di tuntut untuk bisa main Silat agar dapat melindungi istrinya dari orang-orang yang ingin berbuat jahat dan juga Pengantin Laki-laki dituntut bisa mengaji agar nantinya bisa menjadi imam yang baik dan mencontohkan hal yang baik kepada anak-istirnya. Semoga budaya Betawi yang satu ini tidak akan pudar digerus zaman dan ada generasi muda yang ingin melestarikan budaya ini tau adanya tradisi Palang Pintu. Namun pada kesempatan ini tradisi Palang Pintu diselenggarakan sebagai sebuah prosesi penerimaan bagi para tamu Jambore.



Saya sudah tak sabar menunggu kegiatan berikutnya. Setelah selesai menonton prosesi Palang Pintu, kami semua masuk ke dalam Aula lalu duduk bersama mendengarkan sambutan dan perkenalan dari panitia kegiatan Jambore.
Tidak lama berselang kegiatan inti pun dimulai. Seperti yang sudah dijelaskan oleh panitia bahwa kegiatan hari itu akan di isi oleh beberapa narasumber untuk memberikan materi tentang cara menulis. Luar biasanya, kami dipertemukan dengan narasumber-narasumber yang hebat seperti :
  1. Ahmad Fuadi, penulis buku dan novel best seller di Indonesia, salah satu karyanya adalah novel Negeri 5 Menara. Siapa yang tidak mengenal buku itu bahkan buku itu sudah difilmkan.
  2. Farhan, artis, presenter, penyiar radio yang pastinya tak asing lagi bagi kita. Farhan mengatakan, "Jadikan pendidikan itu menjadi alat untuk memberdayakan kita."
  3. Fauzan Mukrim, penulis buku "Mencari Tepi Langit". Beliau mengungkapkan alasan mengapa kita harus menulis, alasannya adalah karena memori kita terbatas, menjaga sejarah, merekam ingatan baik, berdamai dengan diri sendiri, panduan langkah selanjutnya, dan menjaga agar kita tetap waras.
  4. Gumanti a.k.a Ajo sebutan laki-laki dalam bahasa Minang, karena beliau salah satu putra Minang yang juga handal dalam menulis. Ajo bilang, "Menulis itu gampang, segampang berbicara." Beliau memberikan rumus dasar dalam menulis yaitu 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why + How). Lain waktu kita bahas soal rumus ini, soalnya cukup panjang kalau harus saya tulis disini.
  5. Indah Julianti, para blogger pasti sudah mengenal mbak yang satu ini yang selalu menuliskan cerita/pengalaman sehari-hari dalam blognya. Mbak Julie ini, begitu panggilannya memotivasi kita agar dapat selalu menulis apa saja ke dalam Digital Diary dengan baik dan mempublikasikannya melalui social media agar diterima oleh netizen. Mbak Julie berulang-ulang bilang kalau dari ngeblog kita bisa dapat duit lohh ! Jadi bukan hanya sekedar hobi tapi juga bisa dapat penghasilan.
  6. Agustian, Bapak yang satu ini adalah foundernya Sekolah Raya. Beliau tak kalah hebat dengan yang lainnya. Begitu banyak suka dan duka yang sudah beliau alami dari awal Sekolah Raya didirikan sampai 9 tahun ini masih berdiri dan semakin solid. Mendidik dengan cinta adalah pendekatan yang dilakukan di sekolah ini. Sekolah Raya hadir sebagai jaringan afiliasi institusi pendidikan dan relawan sebagai hubungan merealisasikan gagasan-gagasan kurikulum alam dan budaya sebagai ilmu pengetahuan.


Sayangnya, ada beberapa narasumber yang tidak dapat hadir dalam kegiatan Jambore, seperti Butet Manurung, Agustinus Wibowo, Bukik Setiawan. Tapi tak apalah mungkin mereka sedang melakukan hal-hal hebat lainnya diluar sana. Kami sudah amat sangat merasa beruntung bisa bertemu dengan narasumber-narasumber yang hadir saat itu. Kami diberi pengetahuan baru, wawasan kami jadi terbuka lebar. 
Di hari Minggunya, hari kedua kegiatan Jambore, kami diberi pelatihan tentang bagaimana dapat menulis cepat. Semua peserta Jambore berdiskusi bersama, bertukar pikiran, mengungkapkan gagasan-gagasan yang ada di kepala kami masing-masing dan diolah menjadi satu kesatuan lalu dijabarkan dalam tulisan agar dapat menjadi satu buku atau tulisan yang utuh. Begitu bermanfaat dan menyenangkannya hari itu.


Keuntungan lain yang bisa kita dapat dari kegiatan Jambore Relawan adalah seperti yang saya katakan di awal tadi bahwa senangnya bertemu dengan teman-teman baru. Disela-sela kegiatan pada waktu break, kami para relawan atau peserta tepatnya, karena saya juga peserta tapi saya belum menjadi relawan. Kami berbincang, bertukar cerita, kegiatan apa saja yang sudah pernah kita lakukan sebagai relawan.
Oh Tuhan, cerita-cerita mereka benar-benar menginspirasi saya, menyentuh dan menggerakkan hati untuk dapat berbuat sesuatu yang berarti bagi sesama. Dalam benak, saya amat ingin menjadi relawan seperti mereka. 
Sekedar menceritakan, para peserta kebanyakan adalah dari komunitas-komunitas relawan di daerahnya yang berhati mulia bisa berbuat sesuatu dan membantu sesama tanpa berfikir pamrih apa yang akan mereka dapat. Ada beberapa komunitas relawan :
  • Kaki Jabar (Bandung), hal kecil yang mereka lakukan tidak pernah terpikir oleh saya, mereka melakukan kegiatan sosial yaitu berbagi kaos kaki di sekolah-sekolah pedalaman khususnya daerah Bandung, Jawa Barat. Hmmm, kepikiran ga siy oleh kita ????
  • Kelas Inspirasi, komunitas ini beranggotakan dari berbagai profesional seperti dokter, suster, guru, pilot, atlet, polisi, dll. Mereka menghabiskan 1 hari berbagi cerita dengan anak-anak sekolah khususnya sekolah dasar. Mereka berbagi ilmu dan memotivasi anak-anak bahwa begitu banyak cita-cita yang bisa diraih saat mereka besar nanti.
  • Semestarian, komunitas ini bergerak dalam bidang science. Mereka berbagi ilmu pengetahuan tentang perbintangan, planet-planet, antariksa, dan apa saja yang jarang diajarkan di sekolah. Hebat yaa ...
  • Satu Juta Buku, dari komunitas satu juta buku ini, mereka sudah berbagi banyak buku ke beberapa daerah pedalaman di Indonesia yang kekurangan buku. Semoga besok-besok tidak hanya satu juta tapi satu milyar buku. Aamiin..
  • Dan komunitas lainnya seperti Buku Berkaki, Panca Dharma, Buku untuk Papua, Rumah Belajar, Penyala dan masih banyak lagi.


Dari kegiatan Jambore relawan ini, kami bisa saling bertukar link dan saling membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan di daerahnya masing-masing. Pada hakikatnya tidak ada yang kebetulan di dunia ini karena segala sesuatu sudah ada dalam skenario Sang Pencipta. Jadi, orang-orang yang kita temui, tempat-tempat yang kita kunjungi, kejadian-kejadian yang kita alami adalah skenario-Nya.


Betapa luar biasa menginspirasi hari Sabtu dan Minggu saya pekan ini. Terima kasih Tuhan, semoga Engkau tetap menjaga hati kami agar senantiasa dapat bermanfaat bagi orang banyak dan masih diberikan kesempatan untuk selalu berbuat. 
Posted by Nita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar