Minggu, 31 Januari 2016

Menengok Desa yang Hilang

Kondisi desa-desa di pesisir pantai Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sungguh memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah dapat dipastikan harus menenggelamkan tiga desa di wilayah itu. Yakni, Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Mekar, dan Desa Pantai Sederhana.

Keberadaannya perlahan-lahan mulai hilang akibat terus menerus digerus gelombang serta banjir rob yang mengakibatkan abarasi ratusan meter dari bibir pantai. Tidak ada lagi jarak antara pagar rumah dan laut. Ratusan Kepala Keluarga terpaksa harus menyingkir, namun tidak sedikit juga yang bertahan demi mempertahankan tempat tinggal hasil jerih payah melaut bertahun-tahun.

Luas Kabupaten Bekasi yang 1.484 Km2 itu pastinya sudah semakin menyusut akibat abrasi di pesisir pantai, tersebut. Berkurangnya hutan mangrove sebagai “benteng pertahanan terakhir” penghambat abrasi dan perilaku masyarakat sangat mempengaruhi kondisi disini. Menurut petugas Perum Perhutani pengelola kawasan ini, luas hutan mangrove alami di Muara Gembong berkurang 93,5 persen dari 10.480 hektar. Faktor penyebabnya selain mengalami penyusutan alami juga berubah menjadi tambak-tambak dan lahan pertanian masyarakat.

Mungkin tidak ada kata terlambat untuk terus “menggalakkan” slogan program penyelamatan lingkungan seperti “Ayo Tanam Mangrove, Selamatkan Pesisir”, karena hal itu memang sangatlah penting. Tidak hanya untuk kehidupan manusia juga ekosistem yang ada disana beserta pesona alam eksotis yang dimilikinya, tentu.










Teks dan foto :
Firm Hanggoro
Riezqand Sastrowilogo

3 komentar:

  1. Sedih baca artikel ini, jika terus-terusan seerti itu abrasi akan semakin memperparah & tdk menutup kemungkinan terjadi di daerah lainnya

    BalasHapus
  2. Kasihan penduduk sekitar pesisir. Mangrove yang ditanam ga dirawat?

    BalasHapus
  3. Semoga ada LSM yang mau mengurusinya, sebelum benar benar hilang. Sayang juga mangrovenya :(

    BalasHapus